Peristiwa pelemparan dan pemukulan massa pendukung bakal pasangan calon (paslon) Bupati Malaka, Dr. Simon Nahak, SH, MH dan calon Wakil Bupati, Felix Bere Nahak, S.Pt dengan tagline SN-FBN ditemukan bos besar yang bermain di belakang layar. Aksi lempar pukul itu berawal dari minum mabok yang didanai bos besar dari paslon lain yang bertarung di Pilkada Malaka 2024.
Tim kuasa hukum SN-FBN, Wilfridus Son Lau, SH, MH kepada wartawan usai mendampingi korban di Markas Polres Malaka, Selasa (27/24) mengatakan kuat dugaan aksi lempar-pukul massa yang terjadi di Haitimuk Kecamatan Weliman diskenario oleh bos besar. Bos itu membeli minuman keras untuk dikonsumsi.
"Ada kemungkinan tindakan anarkis ini didesain oleh aktor intelektual (red, bos besar), karena alasan politis," kata Son Lau, akrab dikenal.
Pihaknya menduga peristiwa kekerasan itu diskenariokan dengan memberi minum hingga mabok kepada pemuda Haitimuk sejak, Selasa (27/8/24) pagi. Kondisi ini yang memicu terjadinya aksi brutal. "Dan kami sudah tahu, siapa yang membeli minuman keras sehingga minum dari pagi," lanjut Son Lau.
Pasca peristiwa hadang, lempar dan pukul, kuat beredar isu skenario dan kuat dugaan melibatkan bos besar dari seorang paslon lain. Bos besar memberi minuman keras. Bos ini juga yang mengikuti deklarasi di Besikama, dan diduga meninggalkan bakal calon lain saat hendak makan bersama di sebuah rumah di perempatan Pasar Loron-Loron. Bos besar itu pulang duluan, karena marah. Kemarahan terjadi karena sangat sedikit massa yang hadir saat deklarasi.
Tim
Social Plugin